• Logo Restsindo

    Bentuk dan warna dari logo restsindo, logo tersebut adalah hak milik kami.

  • Rohani

    Hasil olah rasa dan pergumulan kami tentang hidup dan kehidupan

  • Bisnis

    Analisa Pasar Uang dalam Forex, analisa teknikal dan analisa fundamental.

  • Kritikan

    Kritikan memang pedas, tapi jangan lupa kita perlu kritik yang membangun. Kritik yang disampaikan pada waktu dan tempat yang tepat lebih bermanfaat.

BAGAIMANA CARA MEMBUAT BONSAI


Bonsai merupakan salah satu teknik memperindah tanaman hias sehingga tidak heran jika bonsai banyak disukai orang. Harga bonsai yang relatif mahal adalah daya tarik bagi pengusaha untuk menciptakan dan berbisnis dalam peronsaian. Umumnya tanaman yang bisa dipakai untuk bonsai adalah semua jenis tanaman yang memiliki umur hidup yang lama dan umumnya bonsai menggunakan tumbuhan berkayu tetapi ada juga tumbuhan lainnya. Sebenarnya siapa saja bisa membuat bonsai asal mau menekunan dan ulet.


Kriteria Tanaman yang Bisa Dibonsai

Tanaman atau pohon yang akan dibuat menjadi bonsai disebut dengan bakalan bonsai. Bakalan bonsai berupa tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil perbanyakan, baik biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten. Dari mana pun asalnya, tanaman yang dimaksud harus memiliki kriteria-kriteria khusus untuk dapat dijadikan tanaman hias bonsai. Jika kriteria-kriteria tersebut terpenuhi, tentu tanaman tersebut dapat dijadikan bonsai yang sempurna. Umumnya, tanaman yang akan dibonsai harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

1) Tanaman dikotil, atau tanaman berkeping dua umumnya berbentuk pohon yang keras dan berekambium. Jenis tanaman inilah yang paling ideal dijadikan bonsai. Tanaman jenis monokotil (seperti jenis kelapa, bambu, semak dan perdu) bisa juga dikerdilkan, tetapi disebut denganbonsai sejati.

2) Berumur panjang, pasalnya, bonsai merupakan seni yang terus tumbuh, sehingga memerlukan tanaman yang bisa bertahan hidup puluhan, bahkan ratusan tahun.

3) Tahan hidup menderita, sebaiknya tahan hujan dan panas. Selain itu, juga tahan terhadap kondisi wadah yang sempit dan terbatas. Sebagai bonsai, tanaman harus biasa hidup terus meskipun jumlah makanan atau nutrisinya sedikit dengan perkembangan akar dan batang yang seadanya.

4) Bentuknya indah secara alami. Pohon yang akan dibonsai harus sudah memiliki daya tarik atau keindahan, baik daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya. Keindahan tersebut akan semakin menonjol dan proporsional setelah mendapatkan perlakuan sesuai dengan tata cara pembonsaian yang benar.

5) Tahan mendapat perlakuan. Untuk mendapatkan bonsai yang sempurna, pohon atau bakal bonsai perlu diperlakukan dengan teknik-teknik tertentu (detraining), misalnya diiris, dipangkas, dan dililit dengan kawat guna untuk mendapatkan bentuk yang sempurna. Contoh tanaman yang bisa dibuat bonsai di antaranya, yaitu Azalea, Pinus, Asam, Ulmus, Jeruk, Beringin, Bougenvill, Buxux, Sianto, dan lain sebagainya.

Pembuatan Bibit Tanaman Bonsai
Pembuatan bibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat dimulai dari pemilihan langsung jenis pohon yang memiliki cabang yang banyak yang nantinya tinggal diberikan perlakuan tertentu, seperti dipotong, dan dikreasikan agar dapat dibentuk menjadi tanaman bonsai. Disamping itu teknik pembuatan bibit tanaman bonsai dapat diperoleh dari biji yang khusus untuk disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas, setekan atau cangkokan yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan, okulasi, dan bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih nampak bertahan untuk hidup.

1) Semai Bakal Bonsai.

Perolehan bibit tanaman bonsai dengan cara penyemaian sendiri dirasa kurang efisien, karena akan memakan waktu cukup lama.


2) Setek, Cangkok dan Okulasi

Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri. Pembuatan bibit tanaman bonsai dengan cara menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun. Jenis stek yang dikenal yaitu : setek lunak atau setengah lunak, setek keras, dan setek daun.

Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket). Teknik mencangkok 1) Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm, 2) Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang kering, 3) Biarkan 3-4 hari, 4) Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1, 5) Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah, 6) Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik.

Untuk membikin okulasi dapat dilakukan pada jenis pohon misalnya buah-buahan yang akan dijadikan bonsai. Bibit okulasi terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu: a) Batang bawah (onderstam), b) Batang atas (entrijs). Langkah-langkah dalam perokulasian: 
1) Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah, 
2) Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan kanan kiri menurun ± 4 cm panjang, 
3) Tarik kulit ke bawah, sehingga menyerupai lidah, kemudian potong separuhnya, 
4) Sayat mata dari dahan entrijs, dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok, 
5) Angkat kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya, 
6) Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup, 
7) Balut dengan tali raffia yang erat.


Pemilihan Media Tanam Bonsai

Bonsai ditanam di dalam pot yang tipis, oleh karena itu media tanamnya sangat terbatas. Hal ini menyebabkan bonsai hanya memiliki persediaan nutrisi tanaman yang terbatas dan sangat sensitif terhadap air siraman atau air hujan. Media tanam yang baik harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar tanaman dapat hidup dan bertumbuh dengan baik. Macam-macam bahan yang di pakai untuk campuran media tanam bonsai meliputi.

1) Pasir, bahan ini memiliki sifat porous sehingga mudah meneruskan air, mencegah air menggenangi media untuk waktu yang lama, dan memudahkan udara masuk ke dalam media tanam.

2) Tanah, tanah yang umum dipakai yaitu tanah gunung yang hitam atau cokelat tua dan tanah merah.

3) Humus, humus berasal dari dedaunan atau ranting pohon yang sudah mengalami proses pelapukan alami untuk jangka waktu yang lama. Humus mengandung banyak zat hara dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.

4) Kompos, kompos banyak mengandung unsur hara dan biasanya di tambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. pupuk kompos bisa di buat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, dan briket.

5) Pupuk kandang, pupuk kandang yang biasa di pakai dari kotoran kambing. pupuk kandang yang boleh di pakai yaitu sudah matang, yang warnanya cokelat tua atau hitam dan tidak bau. Media tanamnya memerlukan tanah atau humus lebih banyak agar dapat mempertahankan air/kelembaban. Ada juga tanaman yang memerlukan nutrisi lebih banyak dari tanaman yang lain. Untuk itu, media tanamnya harus mengandung humus dan pupuk lebih banyak.


Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Bonsai

Penanaman tanaman bonsai diawali dengan pemilihan tanaman dengan batang utama yang cukup kuat kemudian memindahkan ke pot. Selanjutnya bentuk alur tanaman sesuai dengan yang anda suka dengan memakai kawat. Periksa ranting dan cabang yang tumbuh secara rutin untuk membentuk bonsai sesuai dengan apa yang kita mau. Hal lain yang tak kalah penting adalah pemilihan tanah, karena disanalah pembentukan batang, ranting dan dahan ditentukan. Pilihlah tanah dengan kadar humus sedikit dan jagalah kelembaban tanah tersebut namun jangan biarkan terlalu banyak air atau sampai menyebabkan tanah menggumpal, karena dapat mengancam hidup tanaman.

Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peneneman tanaman bonsai seperti : 1) Pot dan isinya. Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lain. Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah: 50 % tanah liat sedang, 20 % pasir dan 30 % kompos; 
2) Mengisi pot. Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur. Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air; 
3) Pengamanan isi pot. Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda. Untuk itu diperlukannya untuk memfilter isi pot agar terbebas dari Cacing tanah, serangga, jenis-jenis penyakit, dan Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat di dalam tanah, agar tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.; 
4) Pemeliharaan setelah tanam. Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan. Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.


Penentuan Gaya Tanaman Bonsai
Penentuan gaya bonsai yang diinginkan tentunya mengacu pada ukuran bonsai. Ukuran bonsai diukur dari tepi atas pot sampai ke puncak mahkota. Berdasarkan ukurannya, bonsai dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu, kecil sekali ( mame bonsai ) tinggi s/d 15 cm, kecil ( small bonsai ) tinggi 15-30 cm, sedang ( medium bonsai) tinggi 30-60 cm, besar ( large bonsai) tinggi 60-100 cm, besar sekali ( extra large ) tinggi 100-150 cm. 

Pada mulanya, bonsai hanya di buat menurut lima gaya yang terdiri dari gaya tegak lurus (chokan), tegak berliku (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (hang kengai), dan menggantung (kengai).

Seiring dengan perkembangan zaman, kelima gaya dasar tersebut kemudian berkembang menjadi gaya-gaya yang lain seperti berikut.Berumpun (kabudachi). Dari satu batang tanaman di permukaan tanah, pecah menjadi beberapa batang, bisa jadi 5,6,7 batang dan seterusnya yang masing-masing mempunyai satu mahkota lengkap. Kubah (hoki tsukuri).Batang tumbuh ke atas kemudian pecah menjadi beberapa cabang yang ujung-ujung daunnya membentuk kubah dengan perakaran yang kokoh ada di sekeliling batang. Akar terjalin (netsu neagari). Terdiri dari beberapa batang dan masing-masing batang tersambung oleh akar yang tampak di permukaan tanah. Rakit (ikada). Batang aslinya yang rubuh akan menjadi bonggol perakaran yang memanjang dan menghubungkan batang baru, yang terbentuk dari cabang-cabang pohon lama. Tampil akar (neagari).Perakaran ditampilkan menonjol keluar di atas permukaan media tanam dan keindahannya menjadi pusat perhatian. Disamping itu ada gaya tumbuh di batu. Tumbuh di dalam sela-sela batu/shizuke, atau tumbuh di atas batu/sekijoju, dengan perakaran tampak menonjol, bahkan mencengkram batu. Terpelintir (nejikan). Batang atau cabang terpelintir, gaya ini terbagi dua, yaitu satu cabang atau batang terpelintir. Selain itu ada yang dua batang atau dua akar yang saling memlintir satu sama lain. Sastrawan (Bunjin).Batang tanaman tinggi , mempunyai liukan, mahkota dan juga ranting-rantingnya hanya berdaun sedikit.

Merunduk (shidare tsukuri). Pada gaya jenis ini mulai dari cabang dan ranting semuanya merunduk ke bawah. Tertiup (fukinagashi). Pohon ini seakan tertiup angin terus-menerus sehingga semua perantingan mengarah ke satu sisi. Daun tidak rimbun, hanya tipis dan sedikit saja. Keringan (sharimiki), cabang atau ranting yang sudah kering/mati total, yang dapat berasal dari pohon itu sendiri atau merupakan buatan manusia (ditempel).Berbatang banyak. Berbatang dua (sokan), berbatang tiga (sankan), berbatang lima (gokan), dan seterusnya. dan berkelompok (yose ue).Biasanya terdiri dari sekelompok pohon yang di tata dalam sebuah pot tipis sehingga memberi kesan pemandangan yang luas seperti hutan atau kebun


Tahap Pembentukan Bonsai

Membentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohon di alam bebas yang tetap di bawah ukuran yang normal. Adapun tahap dalam pembentukan bonsai yaitu:

1) Tahap pertama, membentuk kerangka dasar. Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan. Batang pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk. Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.

2) Tahap kedua merubah arah dan bentuk. Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai.Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya seperti kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya, tali raffia, tang untuk memotong kawat, gunting pemangkas, gunting biasa, pisau kecil yang tajam, tang yang runcing ujungnya dan cellotape.


Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis tanaman dapat dikerdilkan. Tanaman yang dapat memenuhi persyaratan untuk dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun berukuran kecil, misalnya Beringin, jeruk kingki (Triphasi aurantium), jenis-jenis coniper (cemara, pinus ), delima (punika granatum) dan sebagainya. Penyempurnaan bonsai kini letaknya untuk menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya. Pengendalian pertumbuhan pada tanaman bonsai dilaksanakan melalui pemangkasan dan pengetipan / pemetikan titik tumbuh. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong dahan atau ranting yang sedekat mungkin dengan kuntum yang nampak sehat tutup lukanya yang besar dengan paraffin. Setelah itu dilanjutkan dengan melilit dahan-dahan yang memanjang menggunakan kawat selama pertumbuhan baru, untuk membentuk penampilan bonsai selanjutnya, hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun.


Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah dengan pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini digemari para pebisnis bonsai karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa memotong percabangan bonsai, kemudian menanamnya pada media tumbuhyang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru. 
Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa menjadi anakan baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal dari bonsai yang telah cukup tua, maka anakannya pun akan memiliki kesan setua induknya, dan ini merupakan nilai plus tersendiri bagi bonsai Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah tua lebih lama jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada salahnya mencoba bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh sekitar 6 bulan terlebih dahulu, baru Anda boleh mem-bonsainya.


Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering. Teknik ini mirip dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk akar selama masih menempel pada induknya. Prosedurnya pun dapat dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu mengupas kulit kayu pada bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya dengan media lalu dibungkus plastik. Cangkokan terus disiram sampai tumbuh akar. Jika akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke media yang terpisah dari induknya. Biasanya bagian yang dicangkok adalah cabang yang cukup tebal agar anakan bonsai tumbuh seindah bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat melakukan cangkok bonsai pada bagian akar atau tunas.

Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung beberapa jenis bonsai untuk menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai spesies A akan disambungkan dengan spesies B. Ranting bonsai A dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas pada bagian yang ingin disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai B yang telah dikupas, bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan hormone agar kedua bagian cepat menyatu.

Kultur bonsai juga bisa didapatkan dengan potongan daun. Namun, cara ini tidak selalu berhasil pada semua spesies. Cari lah referansi lain yang bisa dijadikan sebagai pendukung. Semoga artikel ini bermanfaat, dan anda berhasil dalam membuidaya bonsai.

http://tipspetani.blogspot.com/2012/11/teknik-budidaya-tanaman-bonsai.html
http://biohabbites.blogspot.com/2012/01/teknik-budidaya-tanaman-bonsai-sebagai.html

Share:

Bonsai Terunik Di Dunia

Pohon Bonsai lahir dari sebuah seni dan cita rasa. Seni tradisi Bonsai yang aslinya datang dari Jepang ini memiliki arti Bon = pot kecil/dangkal dan Sai = menanam. Bonsai adalah seni menanam pohon disebuah pot kecil yang dangkal kedalamannya.  Bonsai bertujuan membuat miniatur bentuk asli pohon besar yang tumbuh di alam bebas. Tentu pohon bonsai memerlukan teknik penanaman, perawatan, dan pengawatan supaya menyerupai bentuk miniatur dari pohon asli. Maka tidak heran apabila kita sering melihat bonsai yang menyerupai miniatur dari pohon beringin asli yang kalau di alam bebas mampu tumbuh dengan diameter sampai bermeter-meter. Namun bagi pencinta bonsai, maka berikut ini adalah beberapa pohon bonsai unik yang dibuat dengan cita rasa seni yang tinggi, tidak sekedar membuat miniatur sebuah pohon, tapi juga miniatur pohon beserta lingkungan sekitarnya, sehingga membuat pohon bonsai yang sudah unik semakin unik.

foto pohon bonsai terunik di dunia

foto pohon terunik di dunia

foto pohon bonsai unik

foto pohon bonsai unik


http://www.poztmo.com/2012/04/bonsai-terunik-di-dunia.html

Share:

Trik dan Tips Bonsai

membuat bonsai 

Trik Membuat Bonsai
Untuk membuat bonsai yang indah dan artistik diperlukan cita rasa seni yang tinggi, mengapa dikatakan demikian karena bonsai juga merupakan barang seni yang hidup. Untuk membuat bonsai yang indah memerlukan waktu yang cukup lama bahkan di training bertahun-tahun. Bonsai juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Berbeda dengan barang seni yang lain yang tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Bonsai juga membutuhkan pemeliharaan khusus. Pemeliharaan dan perawatan yang asala-asalan akan menjadikan bonsai yang awalnya indah dan cantik akan berubah menjadi merana dan mati. Disitulah letak kelebihan dari bonsai dengan barang seni yang lain. Ada bermacam-macam langkah dalam membuat bonsai yang indah ;

Trik Pengerdilan Bonsai 
Tempat penanaman yang memeliki sedikit media ;Karena ditanam ditempat yang kecil d idalam pot, dalam lobang (rongga) batu karang, media tanam juga sedikit dan terbatas menyebabkan tanaman tidak banyak mendapatkan makanan atau unsur hara dan dengan sendirinya tanaman menjadi lambat berkembang dan tumbuh. Media tanam yang sedikit menyebabkan terbatasnya sumber makanan ini juga menyebabkan tanaman menjadi kerdil.

Pembuangan dan pemotongan tunas-tunas baru gunanya adalah untuk penyempurnaan bentuk dan mempercepat penuaan cabang sebelumnya. Tunas baru juga dapat dipertahankan untuk penyempurnaan bentuk yang kita inginkan. Bila tunas baru dibiarkan kemungkinan besar tanaman akan menjdi rimbun dan lama kelamaan akan kehilangan bentuk yang semula. Selain itu juga tunas baru akan cepat memanjang dan membesar tetapi lemah.

Penggantian media tanam dan mengurangi akar ; penggantian media dan pengurangan akar dilakukan pada waktu-waktu tertentu gunanya adalah untuk menghambat pertumbuhan dahan, ranting dan daun. Perlakuan ini misalnya dilakukan 1 x dalam setahun, namun ada juga mempercepat penggantian media dan pengurangan akar apabila kita lihat tanaman mulai kekurangan makanan dan banyak makin banyaknya akar yang melingkar didalam pot, hal ini bisa kita lihat dengan adanya perubahan dari tanaman.

Sinar matahari (ultra violet) juga mempengaruhi tumbuh kembangnya tanaman. Sinar ini juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman untuk itu tanaman diletakkan pada tempat yang tepat dan disinari matahari penuh. Tetapi ada juga tanaman yang tidak memerlukan sinar matahari secara penuh namun tidak banyak jumlahnya

Trik Mempercepat Pembesaran Cabang atau Dahan

Besar batang, dahan dan cabang serta daun harus proposional dalam artian besar batang dan dahan, daun harus seimbang. Hal ini sangat berpengaruh dengan keindahan bonsai. Sebagai contoh misalnya diameter batang 2 cm maka diameter dahan yang seimbang harus lebih kecil begitu juga dengan diameter cabang harus lebih kecil dari dahan. Lain halnya dengan daun, ada jenis tanaman yang tidak dapat dikecilkan daunnya seminimal mungkin dan ada juga jenis yang dapat dikecilkan daunnya. Tanaman Serut misalnya daunnya dapat dikecilkan seminimal mungkin dari ukuran biasa apabila ditanam di alam. Untuk mengecilkan daun biasanya dengan berbagai macam cara antara lain dengan membuang daunnya terus menerus sehingga didapatkan ukuran yang kita inginkan, ada juga dengan cara meletakknya tanaman pada tempat yang selalu kena sinar matahari.

Sedangkan untuk menyeimbangkan besar dahan dengan batang caranya membiarkan dahan tetap tumbuh membesar dan panjang. Setelah didapat ukuran yang diinginkan dan seimbang dengan batang barulah dahan tadi dipangkas atau dipotong. Tetapi trik membesarkan dahan kelemahannya adalah dahan agak lemah serta jarak antara tunas agak berjauhan. dan memerlukan waktu yang cukup lama.

Trik Menyambung Kembali Dahan/Cabang yang Patah
Membentuk bonsai dengan melilitkan kawat email atau kawat aluminum kalau tidak hati-hati dapat merusak bahkan berakibat fatal bagi bonsai yang akan ditrain. Dahan atau cabang yang dililit atau ditrain akan patah tanpa disengaja. Biasanya hal ini disebabkan setelah dililit kawat, dahan atau cabang akan dilenturkan atau dibengkokkan sesuai arah yang kita inginkan. Bila tidak hati-hati dahan atau cabang akan patah pada saat kita bengkokkan. Patah dahan atau cabang biasanya terjadi pada jenis tanaman yang memiliki kayu yang keras contohnya Serpang, Sisir, Bogenvile.

Ada berbagai macam trik atau cara mengatasi atau memulihkan dahan atau cabang yang patah, dengan catatan patah dahan atau cabang jangan dibiarkan terlalu lama. Pada saat patah dahan atau cabang harus cepat diambil tindakan dengan cara mengembalikan posisinya kembali, tempat atau luka yang patah harus segera dibungkus dengan plastik agar tidak terkena air atau diikat supaya tidak bergerak.

Untuk mengatasi patah dahan atau cabang bisa juga dengan membungkusnya dengan pasta. Setelah beberapa hari pasta ini nantinya akan berubah menjadi seperti karet pembungkus luka. Pasta ini tidak diproduksi di Indonesia melainkan hanya diproduksi di Jepang mungkin bisa diperoleh khusus di nursery Bonsai.


http://raja-jempol.blogspot.com/2012/05/tata-cara-membuat-bonsai.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/cara-berburu-bakal-bonsai.html

Share:

Menanam dan Memelihara Bonsai

Seperti barang seni pada umumnya sudah barang tentu pemiliknya menginginkan agar barang seni yang dimilikinya tetap kelihatan bersih, mengkilap indah dan menarik. Nah untuk itu, tentunya memerlukan pemeliharaan dan perawatan yang baik dan benar. Lain halnya dengan bonsai, bonsai juga merupakan barang seni tetapi yang membedakannya dengan barang seni yang lain adalah bonsai merupakan tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang serti tanaman yang ada disekitar kita. Umumnya tanaman yang dapat dijadikan bonsai adalah tanaman pohon (berbatang kayu, bukan herba yang berbatang lunak) yang mudah dikerdilkan (dengan menghambat pertumbuhan akar menggunakan kawat, dan memangkas tajuknya).

Cara menanam Bonsai
Cara menanam

Peralatan yang harus Anda siapkan untuk menangani bonsai adalah gunting tanaman, mini rake for the mini container, kuas besar, gunting kabel, dan kawat untuk membentuk bonsai. Langkah selanjutnya adalah : mencari bibit bonsai yang ingin Anda tanam. Bibit bonsai harganya bervariasi, tergantung jenis apa yang akan Anda bonsai-kan. Umumnya tanaman yang dapat dijadikan bonsai adalah tanaman pohon (berbatang kayu, bukan herba yang berbatang lunak) yang mudah dikerdilkan (dengan menghambat pertumbuhan akar menggunakan kawat, dan memangkas tajuknya). Beberapa spesies yang populer di-bonsai-kan (misalnya Ficus sp.) memiliki karakteristik khusus seperti daun kecil atau daun seperti jarum (misalnya Pinus sp.) yang membuat mereka indah sebagai bonsai. Bibit bonsai jarang sekali dihasilkan dari perkembang biakan biji (generatif) melainkan ditumbuhkan secara vegetatif di nurseri-nurseri tanaman hias.

Bonsai itu sering kali memiliki penampakan yang terkesan tua dan kuno. Sedangkan, pertumbuhan dari biji hanya akan menghasilkan tunas baru yang tidak mampu memberikan kesan kuno tersebut. Oleh karena itu, bibit bonsai sering kali ditumbuhkan dari potongan tanaman yang telah dewasa dan cukup tua. Bibit bonsai pada nurseri tanaman hias biasanya sudah ditumbuhkan secara professional dari spesimen pilihan. Anda tinggal cermat-cermat memilih bibit mana yang kira-kira cukup baik untuk Anda tanam di rumah.

'Bon' dari kata bonsai berarti pot kotak. Oleh karena itu, pot-pot gerabah segi empat sangat ideal untuk menanam bonsai. Potnya tidak usah besar-besar, kecil saja, yang penting dapat menampung pohon bonsai Anda. Anda bisa mendapatkan pot-pot ini di toko tanaman hias atau toko-toko peralatan berkebun. Tinggal bilang "Pot bonsai satu, Pak" pada penjaga toko, mereka akan segera memberi anda banyak pilihan. Bonsai harus sering diganti medianya apalagi jika masih dalam masa pertumbuhan. Bonsai yang sudah dewasa dan cukup tua tidak perlu sering-sering diganti, cukup 2-3 tahun sekali. Penggantian media dilakukan dengan tujuan menghindari menempelnya akar pada pot secara permanen (yang akhirnya dapat merusak pot Anda) dan merangsang pertumbuhan akar makan yang banyak. Dengan penggantian media yang teratur Anda dapat menghemat lebih banyak kelembapan bagi bonsai kesayangan.

Tahapan sebelum bakal bonsai ditanam :
Membuang dahan-dahan yang tidak diperlukan. Mengurangi atau mengganti tanah yang bersal dari pembibitan. Mengurangi perakaran dan mensucihamakan. Sekedar mengingatkan, tanah dari pembibitan tidak sesuai dengan persyaratan untuk dipakai terus dalam pot bonsai sehingga harus sering dibuang. Sebagai langkah mensucihamakan, tanah didalam pot atau keranjang disiram insektisida dengan kepekjatan 0.005-0,1%. Lantas pot atau keranjang dibiarkan ditempat teduh selama 10-15 hari.Sewaktu memindahkan bakal bonsai dan memisahkan akar dari tanah hendaknya dikerjakan ditempat teduh, Untuk memudahkan pembuangan tanah, sebaiknya dibasahi dulu. Dengan menaggunakan pencungkil dari bambu, tanah bagian bawah dibuang dulu dengan diikuti pemangkasan akar yang sudah panjang. Sebelum bakal bonsai ditanam, pot harus sudah disiapkan termasuk pemberian lapisan kerikil dasarnya. Selanjutnya disiapkan pula media yang berupa campuran tanah liat 50%, pasir 20%, dan kompos 30%. Diatas lapisan kerikil tadi diberi media secukupnya untuk menancapkan bakal bonsai.

Media menanam bonsai biasanya merupakan campuran tanah sekam bakar, tanah pasir, dan kerikil. Medianya harus dapat menyerap kelembapan secara optimal karena bonsai butuh tingkat kelembapan tanah yang cukup tinggi. Media yang cukup terkenal di Jepang adalah akadama. Akadama merupakan tanah yang tersusun atas bulir-bulir yang besar dan tidak seperti bubuk. Akadama terbentuk akibat aktivitas vulkanik, kemudian tanah tersebut dibakar. Penggunaan akadama juga menambah nilai estetika bonsai Anda. Media lain yang cukup popular adalah kanuma, yakni media yang mengandung campuran batu apung di dalamnya. Kanuma cocok untuk digunakan jika Anda membonsaikan Azalea.

Langkah-langkah penanaman bonsai:
- Siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
- Kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
- Masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
- Tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
- Masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
- Rawat bonsai dengan baik

 

Setelah pot dan media tanahnya siap, maka tanamlah bakal bonsai tersebut diatas tanah dalam pot. Kemudian isi rongga antar akar-akar dengan tanah yang sama campurannya. Kalau bisa tanah-tanah tersebut dipadatkan dengan menggunkan kayu kecil. Setelah penempatan akar selesai, permukaan akar ditutup tanah hingga batas leher akar. Permukaan tanah bisa diratakan, namun seni kalau diatur agak landai dengan batang bonsai sebagai puncaknya. setelah ditanam siramlah bakal bonsai tersebut dengan menggunkan sprayer. Kalau bisa permukaan tanahnya diberi mos kering yang berfungsi sebagai mulsa.

Langkah selanjutnya membentuk kerangka dasar bonsai. Hal ini dapat dilakukan jika bakal bonsai tersebut sehat dan kokoh.
Caranya, dahan-dahan yang dianggap berlebihan dipangkas dengan gunting. Upayakan pangkasan tersebut tepat pada pangkalnya sehingga merata dengan permukaan batang.

Batang pokok dapat diatur demikian :

  1. Tegak lurus dengan dahan membentuk mahkota yang simetris.
  2. Berliku-liku namun menjulang keatas
  3. Miring hingga menggelantung
  4. Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh dekat leher atau lebih tinggi.

Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok serta dahan-dahan merupakan suatu paksaan. Ini pun sangat memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kawat kuningan, tali rafia, tang, gunting pangkas, gunting biasa, pisau kecil dan cellotape. Nah, kemudian lilitlah batang, cabang, atau ranting dengan kawat kuningan sesuai bentuk yang dikehendaki. Untuk mengarahkan cabang yang dililit tadi cukup ditarik dengan tali rafia.

 

Perawatan Bonsai
Kita sebagai pemilik atau hobiss tentu harus tahu dan mengerti bagaimana cara memelihara dan merawatnya, melakukan penyiraman, pemupukan, membersihkan dan menjauhkan serta membuang musuh-musuhnya, meletakkan bonsai pada tempat yang tepat agar kena sinar matahari, selain itu juga kita harus menyiapkan peralatan pendukung untuk membantu kita dalam merawat bonsai.

  1. Penyiraman ; agar bonsai tetap kelihatan segar bonsai harus disiram seperti biasa sekurang-kurangnya 2 x sehari pagi dan sore kecuali pada waktu musim hujan kita tidak perlu menyiramnya. Karena bonsai kita letakkan pada tempat yang terbuka (sesuai jenisnya) dan kena sinar matahari penuh serta angin secukupnya, tujuannya adalah agar supaya ada proses penguapan dan tidak terlalu basah. Pada waktu melakukan penyiraman harus kita pastikan bahwa air bekas penyiraman tadi harus mengalir keluar dari lubang bawah pot dan jangan sampai mengendap dalam pot tau ada penyumbatan. Untuk itu media tanam pada bagian dasar harus poros (tidak menampung air terlalu lama yng mengakibatkan pembusukan akar).
  2. Pemupukan ; untuk tetap dapat hidup bonsai harus dipelihara dengan baik, termasuk manambah asupan makanan atau diberikan makanan tambahan seperti pupuk secara teratur. Sebagai contoh penggemar-penggemar diluar negeri khususnya Jepang, memberikan makanan tamabahan untuk bonsai koleksinya yang dibuat dari tepung tulang, tahi ayam, bungkil kedelai dan lain-lain yang dirasa cocok. Karena sekarang teah banyak diproduksi pupuk majemuk buatan terutama yang mengandung unsur-unsur N (nitrogen), P (phosphopr) dan K (kalium), Pupuk ini boleh diberikan asal sesuai kebutuhan tanaman bonsai kita.
    Unsur N terdapat dalam pupuk urea untuk menyuburkan tanaman untuk pembentukan daun-daun.
    Unsur P diperlukan bonsai untuk pertumbuhan bunga atau untuk tanaman baru yang baru mulai tumbuh dan mulai berbunga.
    Unsur K terdapt kalium sulfat gunanya untuk menguatkan serabut-serabut tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh
    Pemupukan diberikan 3 kali dalam setahun yakni berupa NPK 15-15-15 dengan dosis 25-50 gram/4 bulan. Lebih bagus lagi menambahakn pupuk kandang atau kompos dan bahan organik lain secukupnya.
  3. Pemotongan dan pemangkasan
    Pada prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.
  4. Pengawatan (pemasangan kawat)
    Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
  5. Posisi bonsai di pot
    Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot, di pot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.
  6. Menciptakan kesan tua
    Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah. 

    Proses Penuaan
    Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya (bayi), lalu tumbuh menjadi seorang anak kecil kemudian menjadi remaja dan tumbuh dewasa setelah itu memasuki usia tua lalu seterusnya. Tumbuh dari kecil, muda, lalu remaja setelah itu tua adalah sebuah proses, proses yang harus dilalui setiap manusia yang hidup, proses ini tidak bisa dihindari pasti terjadi pada setiap manusia. Orang bijak mengatakan "SETIAP YANG BERNYAWA PASTI AKAN MATI DAN KEMBALI PADA SANG PENCIPTA" .

    Di dalam dunia bonsai ada juga yang disebut dengan proses penuaan (ageing), proses ini bertujuan untuk memberikan kesan tua, sudah lama hidup bisa tampak dari akar-akarnya yang menjuntai tertanam ketanah, akarnya menonjol kepermukaan, batangnya yang lapuk seoalah dimakan usia. Bisa juga dengan menguliti sebagian batang agar terkesan mati sebelah. Mengeruk sebagian batang atau membuat rongga yang disebut juga uro dalam bahasa jepang. Semua yang dilakukan diatas adalah untuk memberikan kesan tua tetapi indah dipandang.

    Proses penuaan ini dilakukan juga dengan tidak meninggalkan kaidah-kaidah. Akar yang menonjol kepermukaan selain dipaksa tapi kelihatan oleh proses dan pengaruh alam. Begitu juga dahan yang mati dan lapuk serta berongga tampak kelihatan karena proses dimakan usia.

  7. Mengecilkan daun

    Selain memperpendek batang dan mengerdilkan ukuran bunga dan buahnya, para ahli bonsai dapat juga memperkecil ukuran daun. Untuk batas-batas tertentu memang bisa dilakukan, namun tidak seluruh jenis bonsai daunnya dapat dikecilkan seminimal mungkin. Banyak cara dilakukan pebonsai untuk mengecilkan daun pada tanaman bonsai, misalnya dengan membuang terus menerus daun pada pucuk ranting. Maka daun-daun baru akan berukuran lebih kecil lagi dari daun sebelumnya.
    Dalam memperkecil ukuran daun pada bonsai harus diperhatikan juga kondisi bonsai bersangkutan, apakah dalam keadaan sehat atau sakit. Apabila sehat maka pembuangan atau penggundulan seluruh daun bisa dilakukan. Namun 1 mingu atau 2 minggu sebelumnya tanaman harus diberikan pupuk daun terlebih dahulu untuk pembetukan daun-daun baru yaitu kandungan N-nya yang tinggi, penyiraman juga perlu dikurangi seminim-minimnya. Perlakuan ini akan menyebabkan ketidak seimbangan antara bagian-bagian pohon atas dan bagian bawah yaitu pertumbuhan akar dan dan daun. Apabila pertumbuhan daun berhenti maka penyiraman dilakukan seperti biasa lagi.

    Sebagian besar bonsai yang ada apabila dibandingkan dengan daunnya, bunga dan buah selalu tidak seimbang dangan pohonnya. Maka dari itu untuk sedikit menyeimbangkannya perlu dilakukan perngerdilan. Selain cara perngerdilan daun diatas kita lakukan juga secara terus menerus adalah memetik dan membuang ujung-ujung ranting daun muda agar daun yang tumbuh kemudian tetap berukuran kecil.

  8. Ganti Media dan Pangkas Akar
    Bonsai yang sehat dapat dilihat dari pertumbuhan akarnya, pertumbuhan akar tidak akan berhenti malah terus bertambah banyak dan panjang sehingga memenuhi pot. Hal ini dapat menyulitkan air yang akan meresap kedalam tanah karena terhalang oleh akar-akarnya. Mengganti media atau tanah pada tanaman bonsai harus selalu diiringi dengan memangkas akarnya juga.

    Mengganti media dan memangkas akar harus dilakukan secara berkala tergantung dari jenis, umur tanaman serta keadaan tanaman. Umumnya penggantian media ini dilakukan tiap 1 - 5 tahun dan diiringi juga dengan memangkas akar-akarnya. Pada tanaman ficus misalnya karena akar tanaman ini cepat sekali berkembang dan memanjang, akarnya dapat keluar dari lubang pot dibawahnya bahkan keluar dari dalam pot mejuntai kebawah menuju tanah dibawahnya.

Setelah beberapa bulan nampak bonsai terwujud, untuk melihat perkembangan dari bulan kebulan ,yang berfungsi mengetahui perubahan bonsai sehingga dapat dilakukan pemeliharaan yang lebih baik.


Sumber

http://tanaman.org/cara-menanam-bonsai_272.htm
http://id.berita.yahoo.com/tips-menanam-si-kerdil-bonsai-023000010.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/menanam-dan-memelihara-bonsai.html 
http://raja-jempol.blogspot.com/2012/05/tata-cara-membuat-bonsai.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/cara-berburu-bakal-bonsai.html

Share:

BAGAIMANA MEMILIH BAKAL BONSAI


Bagaimana cara dan bagaimana memilih bakal bonsai yang berkualitas ? Terkadang jika kita memang hobby tanpa sengaja kita menemukan bakal bonsai dengan mudah. Tetapi tetap saja sebelum memilih dan mementukan bakal bonsai kita harus mempunyai gambaran bentuk secara utuh dari bonsai yang akan kita buat. Sebelum memilih dan menentukan bakal bonsai maka setidaknya kita sudah menentukan arah dan bentuk dari bonsai yang akan kita buat. Jika kita sudah mempunyai gambaran bentuk bonsai yang akan kita buat maka menentukan dan memilih bakal bonsai akan lebih mudah. Tetapi tentu saja anda harus mempersiapkan rencana a, b, c dan d mengingat di alam kita jarang mendapatkan bakal bonsai yang sesuai dengan selera kita. Dengan membuat rencana a, b, c, d dan seterusnya maka akan memberikan peluang lebih banyak untuk menentukan dan memilih bakal bonsai. Dengan perencanaan yang matang maka waktu dan tenaga kita untuk berburu bakal bonsai akan lebih banyak memberikan peluang. Alternatif lainnya adalah dengan melakukan perbanyakan tanaman untuk mendapatkan bakal bonsai yang sesuai dengan selera kita. Itu jika upaya kita berburu di alam liar maupun lewat orang orang yang berprofesi sebagai pemburu bakal bonsai sudah tidak membuahkan hasil. Sebenarnya banyak orang yang berprofesi sebagai pemburu bakal bonsai yang bisa kita manfaatkan, sehingga kita tidak perlu repot repot memotong dan menggali bakal bonsai. Berikut ini adalah cara mendapatkan bakal bonsai ::

  1. Persemaian dari biji tumbuhan seperti  sawo, jeruk lingkit dewa daru, nam nam, dll, persemaian dengan biji butuh kesabaran dan butuh waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Perbanyakan dari biji memiliki keununggulan adalah dari gaya atau style yang kita rencanakan dari kecil.
  2. Cangkok, stek, okulasi ; memperbanyak dengan cara mencangkok, stek, okulasi. Perbanyak dengan cara dapat dilakukan terhadap semua pohon atau tanaman yang memenuhi syarat bonsai.
  3. Anakan dari akar ; mengambil anakan dari akar ini sangat mudah dilakukan, anakan akan tumbuh disekitar tanaman induknya, tumbuh dari akarnya (Ranting putri, tanaman sisir)
  4. Dari alam ; kebanyakan jenis ficus dapat ditemukan menempel dipohon lain (diats pohon kelapa, kelapa sawit, pohon yang sebagian mati) menempel diatas bangunan tua, tumbuh dipinggiran sungai (Sepang), batu-batu karang, Keunggulan bakalan dari alam ini adalah bentuknya yg sudah terbentuk oleh alam (karena tiupan angin, kerdil karena kurang makanan)

Jika pilihan anda jatuh pada pencarian dialam baik mencari sendiri atau dengan bantuan tenaga dari pemburu bakal bonsai maka berikut ini adalah sedikit tips dari kami :

  • Pilih bentuk dan ukuran bakal bonsai yang tidak terlalu besar
  • Perhatikan posisi akar akar dari bakal bonsai; usahakan mencari akar yang simetris. Tetapi tentu saja harus disesuaikan dengan model dan bentuk bonsai yang kita inginkan.
  • Carilah sudut pandang bakal bonsai yang akan menjadi depan atau belakang dari bakal bonsai, jika sudah ditemukan maka dapat anda gunakan.
  • Pilih bakal bonsai yang memiliki umur panjang.
  • Perhatikan apakah jenis tumbuhan ( bakal bonsai ) masih hidup atau sudah kering. Terkadang indikator tumbuhnya daun dan tangkai baru tidak menjamin bakal bonsai akan hidup, kerena sering bakal tumbuh ranting muda karena memanfaatkan energi dan nutrisi di batang.
  • Pastikan jenis tumbuhan dari bakal bonsai sehingga kita bisa tahu bentuk daun dan ketahanan tanaman. Jika kita tahu bahwa bentuk daun dari tumbuhan itu berdaun lebar yang tidak memungkinkan untuk di kecilkan maka lebih baik tidak memilih bakal dari tumbuhan tersebut.

 

http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/cara-mendapatkan-bakal-bonsai.html

Share:

cara Merawat Bonsai dengan Baik -

Pada kesempatan yang lalu PratiwiNewstelah menyampaikan ulasan seputar budidaya bonsai di mana pada artikel tersebut telah dijelaskan mengenai teknik budidaya bonsai sekaligus tahapan dalam penanamannya. Setelah bonsai selesai dibuat, tentu diperlukan perawatan khusus mengingat bonsai merupakan tanaman budidaya bernilai tinggi yang merupakan bentuk mini dari tanaman-tanaman dengan ukuran besar. Perawatan tanaman bonsai selain memerlukan teknik khusus juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan agar didapat hasil maksimal dan tentu nilai jualnya pun akan bertambah. Keahlian dalam membuat serta merawat bonsai dapat Anda kembangkan menjadi sebuah peluang bisnis budidaya bonsaiyang masih diminati oleh masyarakat Indonesia dan luar negeri, karena tidak semua orang memiliki keahliannya.

Untuk memulai budidaya bonsai individu maupun yang akan dikomersilakan nantinya memang tidak mudah. Ada baiknya Anda mengunjungi tempat budidaya bonsai terdekat untuk benar-benar mengetahui teknik perawatan bonsai dengan benar. Jika Anda merupakan orang yang gemar merawat tanaman, cara merawat bonsai seperti yang telah disampaikan di atas akan menjadi sebuah kegiatan yang mengasyikkan di samping banyak keuntungan lainnya. Sekian dulu yang dapat kami bagi untuk Anda sobat pembaca, semoga bermanfaat.

Tips menanam dan merawat tanaman bonsai 
Tanaman bonsai merupakan sebuah seni yang hidup karena membutuhkan waktu tenaga dan pikiran untuk membuat sebuah bonsai yang indah dan sempurna . berikut ini ada sedikit tips merawat dan menanam bonsai :

Tahap-tahap penanaman tanaman bonsai :
Mempersiapkan tempat penanaman atau pot ,pot yang digunakan harus mempunyai lubang pada bagian dasarnya sehingga air sisa penyiraman dapat merembes keluar ,agar tanah tidak terbawa air maka lubang tersebut sebaiknya di tutup dengan kawat kasa atau batu kerikil . setelah itu barulah pot diisi dengan tanah yang subur .

Memindahkan tanaman kedalam pot ,untuk memindahkan tanaman kedalam pot harus di lakukan dengan hati-hati dan cepat ,pertama siramlah tanah di sekitar tanaman dengan air agar ketika tanaman diangkat tanah tetap melekat pada akarnya ,kemudian ambillah jaga agar tanah tetap menempel pada akar tanaman stelah tanaman diambil buanglah sebagian tanah yang menempel pada akar tetapi jangan sampai merusak akar tanaman .potong dan buang akar tua yang telah mati lalu baru taruh tanaman kedalam pot atur hingga posisinya benar-benar sempurna .

Pemeliharaan bonsai ,setelah penanaman tanaman bonsai kedalam pot bonsai harus terlindung dari sinar matahari hujan dan angin ,kelembaban tanah dalam pot juga harus dijaga jangan sampai tanah dalam pot kering .pemberian sinar matahari dilakukan setelah kurang lebih dua minggu tanaman tersebut ditanam ,pada tahap pertama pemberian sinar matahari cukup 1-3 jam saja kemudian secara bertahap dapat diperpanjang . 

Pemangkasan ,merupakan cara unuk membentuk tanaman bonsai caranya dengan menggunting cabang-cabang yang kurang baik .pemangkasan dilakukan pada pangkal cabang untuk mencegah pengeringan pada bagian cabang yang tersisa .pemangkasan juga dilakukan untuk mengendelikan pertumbuhan cabang yang terlalu cepat .

Pengawatan ,cara ini dilakukan untuk merubah arah pertumbuhan batang atau cabang biasa dilakukan terhadap batang yang belum tua karena masih mudah di bentuk . pelaksanaannya mula-mula kawat diikatkan pada pangkal batang kemudian kawat dilingkarkan mengelilingi batang ke arah atas sehingga menyerupai spiral ,batang atau cabang dapat di bentuk sesuai kebutuhan .

Pemangkasan ,pertumbuhan daun yang terlalu lebat juga akan merusak komposisi dan keindahan tanaman bonsai maka harus dilakukan pemangkasan caranya dengan memetik beberapa daun yang tidak sesuai dengan komposisi yang diinginkan.

 

Tips Merawat Bonsai

Agar bonsai yang Anda miliki dapat tumbuh dengan baik, silahkan menyimak bebrapa poin penting perawatan bonsai berikut ini:

  1. Bersihkan bonsai dari sisa daun yang gugur secara rutin dengan menggunakan sikat kecil.
  2. Perhatikan pencahayaan dengan menempatkannya pada posisi yang sesuai dengan model yang diinginkan.
  3. Berikanlah pupuk cair agar bonsai lebih mudah menyerapnya. Untuk bonsai berusia di bawah enam bulan setelah penanaman, Anda tidak perlu terlalu sering memupuknya.
  4. Berikanlah kawat untuk membentuk model bonsai yang diinginkan setelah bonsai berusia enam bulan sejak penanaman.
  5. Lakukan penggantian pot bonsai setidaknya setahun sekali untuk memacu pertumbuhan akar baru.
  6. Siram bonsai secara rutin, jangan terlalu basah karena akan memicu tumbuhnya jamur.
  7. Gunakan alat khusus untuk memotong dahan bonsai, hindari untuk menggunakan gunting. Kerapian dalam perawatan ini akan menjadikan bonsai Anda semakin menawan.

 

MERAWAT BONSAI

A. PENYIRAMAN
Pada musim kemarau bonsai sebaiknya disiram setiap hari, pada pagi dan sore hari. Air untuk penyiraman harus air jernih, bersih, tidak berbau, dan bebas garam. Penyiraman dilakukan dengan dua cara. Pertama, menyiramkan air secara langsung kepada media tanam. Kedua, mencelupkan pot bersana media tanamnya kedalam air hingga air dapat meresap dan media tanam basah benar.

B. PEMUPUKAN
Harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa diberikan sebulan tiga kali.

C. PENYIANGAN DAN PEMANGKASAN
Penyiangan dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di permukaan media tanam. Lumut berwarna hijau sekaligus berfungsi sebagai indicator kelembapan. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun bonsai dilakukan untuk membentuk bonsai sesuai dengan keinginan. Disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan kondisi bonsai itu sendiri. Jika pertumbuhan bonsai jenis tanaman yang cepat, pemangkasan dilakukan sebulan sekali. Jika bonsai tanaman yang pertumbuhannya lambat, pemangkasan cukup dilakukan 2-3 bukan sekali

D. PEMBUKAAN KAWAT
Bisa dilakukan setelah kawat tampak tenggelam atau masuk ke dalam batang, cabang, atau ranting bonsai. Dilakukan dengan hati-hati mengikuti arah lilitannya dan harus diusahakan tidak sampai tidak menyebabkan luka.

 

E. REPOTTING
a. pengganti media tanam dan pemangkasan akar

Harus dilakukan jika akar telah tumbuh padat. Biasanya pada saat bonsai berumus enam bulan atau satu tahun sejak pembuatan.caranya, bonsai dilepaskan dari potnya, kemudian separuh dari media tanam yang menenpel pada perakaran dibuang dan separuhnya dibiarkan tetap menempel.

b. pengganti dan perubahan tata letak pot bonsai
Dilakukan pada saat penggantian media tanam. Sama dengan penggantian media tanam,jika bonsai sudah semakin membesar dan akarnya memenuhi pot. Idealnya dua kali penggantian media tanam.

F. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama yang sering menyerang dan mengurangi keindahan tanaman bonsai adalah wereng cokelat dan ulat. Cara mengendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida. Hewan pemeliharaan seperti anjing, kucing, atau ayam juga bisa jadi hama bagi tanaman bonsai, yakni menginjak atau mencakar bonsai hingga rusak.

Merawat pohon bonsai membutuhkan banyak kerja dan dedikasi. Bonsai perlu terus-menerus dipangkas dan dijaga.

Berikut adalah beberapa tips merawat pohon bonsai:

1. Bonsai biasanya ditanam dalam pot. Pot perlu diganti setidaknya setahun sekali.
Penggantian pot ditujukan untuk mendorong pertumbuhan akar baru. Pilih pot lebih besar untuk mengakomodasi pertumbuhan bonsai.Pot harus memiliki lubang yang memungkinkan kelebihan air untuk mengalir keluar dari pot, sehingga akar bonsai tidak terendam air.

2. Bonsai harus disiram secara rutin.
Jangan siram bonsai terlalu banyak karena hanya akan mengakibatkan tumbuh jamur atau akar busuk.Tapi di sisi lain, bonsai juga tidak boleh kekeringan. Salah satu metode untuk memeriksa tingkat kelembaban adalah dengan menusukkan tusuk gigi ke dalam tanah. Tekstur tanah tidak boleh terlalu basah maupun kering.

3. Bonsai memerlukan cahaya matahari!
Tapi hati-hati, karena terlalu banyak paparan sinar matahari malah dapat merusak bonsai.Itulah sebab, bonsai harus mendapatkan keseimbangan yang tepat antara penyiraman, paparan sinar matahari, dan pemangkasan sehingga bonsai tetap sehat.

4. Ingatlah bahwa ada banyak jenis pohon bonsai. Masing-masing bonsai perlu diperhatikan secara individual sesuai dengan jenis mereka.
Hal ini terutama berkaitan dengan jumlah sinar matahari yang diperlukan. Jadi, penting untuk mengetahui masing-masing jenis pohon bonsai untuk menemukan cara terbaik merawatnya.

5. Jangan memotong dahan bonsai dengan gunting!
Ada banyak alat yang tersedia yang khusus dirancang untuk memangkas bonsai. Setiap alat melayani tujuan yang berbeda, seperti membentuk pohon, memotong daun, atau membengkokkan dahan, dll.

Bertanam bonsai adalah sebuah bentuk seni. Begitu banyak perhatian, serta keahlian dibutuhkan agar bonsai tumbuh memukau. Inilah sebabnya mengapa bonsai begitu istimewa dan memiliki harga yang tingg

Memelihara bonsai merupakan salah satu hobi yang menarik untuk ditekuni. Sebab bonsai yang tampak cantik dan asri tidak membutuhkan banyak tempat. Tanaman bonsai sendiri merupakan bentuk seni yang berasal dari Cina pada abad ke-3. Bon pada bonsai berarti nampan, sementara sai adalah tumbuhan atau tanaman.Bonsai bisa dikembangbiakkan di nampan atau sebuah pot, di dalam maupun di luar rumah. Tanaman berbunga seperti delima, plum, dan aprikot pun bisa dijadikan bonsai. Simak tips untuk merawat tanaman bonsai seperti yang dilansir dari India Times (14/06) berikut ini.

  1. Bentuk bonsai bergantung pada bagaimana cara pemilik merawatnya. Anda sebaiknya sering membersihkan bonsai dengan sikat kecil. Selain itu, jangan meninggalkan sisa-sisa daun berguguran di atas tanah tanaman bonsai.
  2. Putuskan apakah Anda akan memelihara bonsai di dalam atau di luar rumah untuk mempertimbangkan jumlah pencahayaan, kelembapan, dan suhu untuk bonsai Anda.
  3. Jangan lupa memeriksa akar bonsai sebelum menaruhnya dalam sebuah nampan atau pot. Anda bisa memangkas akar bonsai yang tidak diperlukan.
  4. Anda tidak perlu terlalu tekun memberi pupuk pada bonsai pada enam bulan pertama setelah menanamnya. Beri pupuk pada bonsai dalam bentuk cair agar mudah diserap oleh akar.
  5. Setelah enam bulan, Anda bisa memberi kawat untuk membentuk pola tumbuh bonsai sesuai keinginan Anda.
  6. Sebelum memutuskan menanam bonsai, Anda pun sebaiknya mengetahui jenis bonsai yang akan Anda pelihara untuk lebih memahami proses perawatan tanaman kerdil tersebut.

 

 

Sumber :

http://pratiwinews.blogspot.com/2013/02/cara-merawat-bonsai.html 
http://bonsai-plant.awardspace.com/merawat.html
http://bumbata.co/557/bagaimana-cara-menanam-bonsai-5-tips-merawat-bonsai/
http://www.lebihhidup.com/2013/02/tips-menanam-dan-merawat-tanaman-bonsai.html

Share:

TEKNIK DAN METODE MEMBENTUK BONSAI

Bonsai adalah tanaman kerdil yang umumnya ditanam dalam pot dangkal. Secara keseluruhan sebuah bonsai merupakan miniatur dari pohon tua yang agung di alam bebas yang disempurnakan. Lebih dari itu sebuah bonsai melambangkan keharmonisan dari alam semesta yang unsur utamanya terdiri dari langit, bumi dan manusia. Hal ini tercermin dari bentuk bonsai yang selalu merupakan segitiga a simetris. Titik tertinggi melambangkan langit, titik terendah melambangkan bumi sedang yang tengah melambangkan manusia (Budi sulistyo & Limanto Subijanto: 1991).

Konsep pemahaman tentang arti seni Bonsai diatas pada prinsipnya mencerminkan sebuah hubungan yang indah antara Sang Khalik dengan hasil ciptaannya membuat seni Bonsai eksis sampai saat ini dan telah berlangsung sepanjang ratusan tahun. Itulah sebabnya, sebuah Master piece Bonsai dibuat dalam waktu yang cukup panjang dengan penanganan tingkat - ketelitian yang tinggi. Mengingat proses pembentukan yang sangat lama, maka bagi para pencinta Bonsai dapat mengisi kebutuhannya dalam membentuk dan menikmati Bonsai dengan cara lain yang intinya mengaplikasikan kaidah-kaidah pembentukan Bonsai pada tanaman lain yang bukan pohon untuk mendapatkan bentuk Bonsai yang diharapkan seperti gaya Tegak lurus ( Formal upright ), Tegak ( Informal upright ), Miring ( Slanting ), Setengah menggantung ( Semi cascade ), Menggantung ( cascade ), Tertiup angin ( Wind swept ) dan lain sebagainya.

 

Pembentukan Bonsai

Salah satu syarat bonsai yang baik adalah berbentuk indah dan alami. Indah artinya bonsai tersebut dapat memperlihatkan keharmonisan keseluruhan bagian tanaman dan keserasian dengan potnya. Alami artinya bentuk bonsai tersebut tidak menyimpang dari bentuk pohon aslinya di alam bebas. Secara umum bonsai berbentuk segi tiga asimetris.

Ada lima gaya dasar bonsai :

  1. Tegak lurus (chokkan)
  2. Tegak berliku (tachiki)
  3. Miring (shakan)
  4. Setengah menggantung (han kengai)
  5. Menggantung (kengai)

Selain lima gaya dasar, masih ada gaya lain yang merupakan perkembangan dari kelima gaya dasar tersebut antara lain :

  1. Sapu terbalik (hokizukuri)
  2. Tertiup angin (pukinagashi)
  3. Terpelintir (nejikan)
  4. Tumbuh di batu (ishizuki)
  5. Mencengkram batu
  6. Menonjolkan akar (neagari)
  7. Cabang merunduk (shidarezukuri)
  8. Bebas (bunjin)
  9. Tumbuh dari batang (ikadabuki)
  10. Akar terjalin (netsunagari)

Untuk menjadikan bonsai berbentuk indah dan alami perlu dilakukan pembentukan bonsai (training) yang meliputi :
- Pengaturan cabang, ranting dan anak ranting.
- Pengawatan.
- Perundukan dengan ikatan tali.
- Pemangkasan batang, cabang, ranting, daun atau tunas daun.
- Koreksi bonsai

Pengaturan Cabang
Untuk bonsai dengan gaya dasar tegak, tegak berliku dan miring, pengaturan cabang adalah sebagai berikut : Untuk bonsai dengan gaya dasar miring, cabang pertama arahnya berlawanan dengan kemiringan batang. Jarak antar cabang sebaiknya tidak merata, renggang pada bagian bawah dan makin keatas makin rapat.

Pengawatan
Pengawatan dilakukan untuk membantu pembentukan (membetulkan lekukan atau arah) batang, cabang atau ranting. Kawat yang dipakai adalah kawat tembaga atau aluminium karena tidak berkarat sehingga tidak meracuni tanaman. Besar kawat yang dipakai sekitar sepertiga dari besar batang, cabang atau ranting yang dililit. Kalau terpaksa bisa menggunakan 2 buah kawat sekalogus asal antar kawat tidak saling menindih. Sudut lilitan kawat kira-kira 45 derajat dengan jarak yang relatif sama.

Ikatan Tali
Untuk membengkokkan cabang ke arah bawah selain dengan kawat dapat juga dengan tarikan tali (tali rafia). ikatkan salah satu ujung tali ke cabang yang akan ditarik kebawah dan ujung tali satunya diikatkan ke pangkal batang, pangkal akar atau pot.

Pemotongan / Pemangkasan
Pemotongan dimaksudkan untuk memberi bentuk pada bonsai dengan membuang atau memendekkan batang, cabang atau ranting. Untuk pemotongan (pembuangan) cabang sebaiknya pada pangkal cabang tersebut dipotong datar (tidak menyisakan bekas cabang) atau agak melengkung ke dalam batang agar luka bekas potongan cepat tertutup kulit batang. Begitu juga dengan pemotongan ranting pada cabang. Pada pemendekan cabang atau ranting, pemotongan dilakukan miring dengan luka potongan menghadap ke atas agar luka potongan cepat kering dan menutup. Pembuangan tunas daun sebaiknya dilakukan secepat mungkin sebelum daun muda terbentuk agar tidak terlalu banyak energi yang terbuang akibat pemotongan tersebut. Tujuan pembuangan tunas atau daun muda adalah menghindari terbentuknya cabang atau ranting yang tidak diperlukan. Khusus pada pengurangan daun pada salah satu cabang atau ranting adalah untuk menyeimbangkan ukuran cabang terhadap batang atau ukuran ranting terhadap cabang. Biasanya makin banyak daun pada canang maka pertumbuhan membesar cabang tersebut lebih cepat dibandingkan dengan cabang yang daunnya sedikit, jadi perbanyaklah daun pada cabang/ranting yang akan diperbesar ukurannya dan sebaliknya kurangi daun pada cabang/ranting yang ukurannya melebihi standar. Ukuran yang baik bagi cabang adalah sepertiga dari ukuran batang dimana cabang tersebut berada.

Koreksi
Koreksi adalah penyempurnaan bentuk bonsai (atau bakalan bonsai) yang sudah terlanjur salah.
Beberapa kesalahan tersebut dapat dilihat pada gambar :

  1. Kepala terpotong. Peliharalah satu tunas yang tumbuh dekat kepala menghadap ke muka, setelah cukup kuat bengkokkan dengan kawat ke atas.
  2. Cabang lebih besar dari batang. Dibuang saja atau dikupas kulitnya dan dimatikan (jin) lalu dikecilkan ukurannya dan diawetkan dengan larutan kapur dan belerang.
  3. Cabang menyilang. Dibuang tau dilakukan pengawatan untuk merubah arah.
  4. Cabang tumbuh pada ketinggian yang sama. Buang salah satunya.
  5. Cabang tumbuh membentuk lingkaran. Buang dan tinggalkan salah satunya.
  6. Canag tumbuh ke arah depan. Dibuang atau dirubah arah dengan kawat. Kalua ukurannya sudah besar buang dan buat lubang/rongga pada batangnya (uro).
  7. Cabang tumbuh ke atas. Bengkokkan dengan pengawatan atau tali.
  8. Cabang menggantung ke bawah. Bengkokkan ke arah yang benar dengan pengawatan.
  9. Cabang saling berkaitan. Buang sebagian atau bengkokkan ke arah yang benar dengan pengawatan.


Pengerdilan Bonsai

UKURAN BONSAI
Syarat utama bonsai adalah kerdil, indah-alami dan nampak tua. Langkah pertama pembuatan bonsai adalah membuat tanaman tersebut menjadi kerdil. Kerdil artinya ukuran bonsai tersebut relatif jauh lebih kecil dibandingkan tanaman sejenis yang tumbuh di alam bebas, sampai sekitar seper sepuluhnya atau lebih kecil lagi. Berdasarkan ukurannya bonsai terbagi menjadi 5 kelompok yaitu :

  1. Mame bonsai (sangat kecil) 5-15 cm.
  2. Ko bonsai (kecil) 15-30 cm.
  3. Chiu bonsai (sedang) 30-60 cm.
  4. Dai bonsai (besar) 60-90 cm
  5. Bonsai raksasa (sangat besar) 90-150 cm.


PENGERDILAN
Pada dasrnya semua tanaman dapat dikerdilkan dengan tiga macam perlakuan yaitu cara genetik, cara kimia dan cara fisik. Perlakuan genetik adalah cara persilangan tanaman antar jenis atau varitas dan kemudian seleksi hasil persilangan tersebut. Lewat teknologi mutakhir sifat tanaman dapat dimanipulasi dengan memasukkan gen pembawa sifat kerdil ke dalam tanaman yang dikehendaki. Pengerdilan dengan perlakuan genetik ini memerlukan waktu yang lama dan cara memanipulasi gen dilakukan di dalam laboratorium dan sangat sulit.

Perlakuan kimia adalah dengan memasukkan bahan kimia penghambat pertumbuhan tanaman (retardan), misalnya disemprotkan Cultar 250 EC, akibatnya daun, bunga dan buah mengecil serta ruas antar daun memendek.

Perlakuan fisik adalah cara paling umum dalam pengerdilan bonsai saat ini, antara lain dengan memotong batang/pucuk tanaman (trimming), ditanam pada pot kecil, pemangkasan akar secara berkala, membuang tunas baru (bud nipping) secara terus menerus dan menempatkan bonsai pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh.

PEMOTONGAN BATANG
Cara termudah memendekkan bonsai adalah dengan memotong batang/pucuknya, tetapi bekas pemotongan tersebut sebisanya disembunyikan, karena batang bonsai yang baik adalah yang besar pada pangkalnya dan sedikit demi sedikit mengecil sampai ke pucuknya, maka batang/pucuk bonsai yang dipotong harus digantikan dengan cabang terdekat potongan yang menghadap ke depan dan dibengkokkan ke atas dengan kawat. Apabila ukurannya masih terlalu tinggi, maka dapat dilakukan pemotongan lagi pada cabang yang menggantikan batang tadi sampai ukrannya sesuai dengan yang dikehendaki.
Apabila pada sekitar pemotngan batang tersebut di atas tidak terdapat cabang yang bisa menggantikan batang/pucuk, maka bisa dengan memilih salah satu tunas yang akan timbuh pada sekitar potongan tadi. Dipilihnya cabang atau tunas baru yang menghadap ke depan adalah agar bekas potongan terlindung oleh cabang atau tunas baru yang akan dibengkokkan ke atas.

POT KECIL
Dengan menggunakan pot yang kecil maka media tanamnya juga menjadi sedikit sehingga pertumbuhan akar bonsai terbatas dan terhambat pertumbuhannya. Dengan demikian bagian tanaman di atas tanah (batang, canag dan daunnya) akan menyesuaikan dengan akarnya.
Karena media tanam yang terbatas, maka persediaan makanan dalam media tanam juga sedikit, oleh karena itu bonsai harus diberi pupuk. Makanan yang terserap bonsai akan digunakan untuk memperbesar batang dan cabang serta akar karena pertumuhan memanjang dari akar terhambat, begitu juga pertumbuhan memanjang bagian tanaman di atas tanah.

PEMANGKASAN AKAR
Bonsai yang ditanam pada pot kecil, akarnya akan cepat memenuhi media tanam, sehingga perlu pemangkasan akar dan pergantian media tanam. Setipa pemangkasan akar sebaiknya dilakukan juga pemangkasan daun untuk menjaga keseimbangan tanaman bagian atas dan bawah tanah.
Akar memegang peranan penting dalam mempertahankan bentuk bonsai. Bila akar membentuk cabang atau ranting akar maka batang juga akan membentuk cabang dan rantingnya. Dengan demikian pemangkasan akar akan mendorong terbentuknya cabang, ranting dan anak ranting pada bagian tanaman di atas tanah. Makin banyak cabang, ranting dan anak ranting yang terbentuk, maka makin ukurannya, karena makanan yang tersedia terbagi untuk pertumbuhan cabang, ranting dan anak ranting tersebut.

MEMBUANG TUNAS BARU
Pada umumnya tanaman cenderung tumbuh meninggi dengan pertumbuhan tunas-tunas baru pada bagian pucuk tanaman, sehingga banyak energi yang terpusat ke arah tersebut. Apabila hal ini dibiarkan maka tanaman menjadi tinggi dan cabang bagian bawah akan kekurangan energi untuk pertumbuhannya, bahkan bisa mati dan digantikan cabang baru yang posisinya lebih tinggi dan tanaman menjadi tinggi dan besar. Oleh karena itu pada bonsai harus dilakukan pembuangan tunas (bud nipping) secara terus menerus, kecuali tunas yang diharapkan tumbuhnya untuk penyempurnaan bentuk bonsai. Dengan demikian diharapkan pembagian energi untuk pertumbuhannya dapat terbagi rata untuk semua bagian tanaman.

SINAR MATAHARI
Tanaman yang kekurangan sinar matahari akan mengalami pertumbhan memanjang dan tidak kokoh tumbuhnya (etiolasi). Sinar ultra violet dan biru dari sinar matahari berfungsi untuk menghambat pertumbuhan memanjang tersebut. Oleh karna itu bonsai harus ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah suhu udara. Walaupun bonsai harus ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari penuh, apabila suhu udara setempat sangat tingi, bonsai akan cepat kekeringan. Bila hal ini terjadi tidak ada salahnya bila bonsai mendapat sedikit naungan terutama pada tengah hari, sebaiknya pagi hari tetap mendapat sinar matahari langsung.

MENGECILKAN DAUN
Mengerdilkan daun jauh lebih sulit dari pada mengerdilkan batangnya, oleh karanya sering dijumpai bonsai denga ukuran kerdi tetapi ukuran daunnya masih agak besar dibandingkan dengan ukuran pohonnya.
Salah satu cara mengecilkan daun bonsai adalah dengan menggunduli semua daunnya (total prunning), kemudian mengurangi pemberian air semaksimal mungkin asal tidak layu, maka daun baru yang tumbuh akan lebih kecil. Selama daun masih mengalami pertumbuhan (berwarna hijau muda) selama itu pula penyiraman dikurangi. Apabila daun sudah dewasa (berwarna hijau tua) dan tidak mengalami pertumbuhan lagi maka penyiraman dapat dilakukan normal kembali.
Tidak semua jenis tanaman bisa dikecilkan daunnya dengan cara total prunning ini, hanya tanaman tertentu saja yang sanggunp hidup bila daunnya digunduli. Dengan perlakuan ini tiap tanaman memberikan hasil yang berbeda-beda. Bunut (sejenis beringin) dapat diperkecil daunnya menjadi 20% dari ukuran normalnya Ulmus 15%, Serut 10%, sedangkan Asam Jawa dan Asam Cina tidak bisa diperkecil lagi daunnya.

 

Di era 80-an, pohon beringin pernah menjadi primadona dikalangan pecinta tanaman hias, termasuk saya, sampai cari-cari dilereng gunung untuk mencari pohon beringin yang bagus.Pohon beringin mempunyai nilai tersendiri karena kelebihannya untuk dibentuk manjadi bonsai yang indah. Bentuk daunnya yang kecil juga memudahkan untuk pembentukkan pola tertentu misalnya bulat seperti yang ada pada gambar disamping. Bagi penghobis yang masih kurang memahami untuk proses pembentukkan bonsai pohon beringin, dibawah ini merupakan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan.

1. Tanamlah pohon beringin pada media tanam yang strukturnya padat dan rendah unsur haranya, hal ini dimaksudkan agar tanaman pohon beringin tidak berlebih mandapatkan nutrisi makanan karena jika berlebih maka akan sulit untuk dilakukan proses pembentukkan pada bagian batang.

2. Gunakan kawat stainless kurang lebih berdiameter minimal tiga milimeter. Fungsi kawat yaitu untuk membentuk dahan ke pola tertentu dalam jangka waktu yang tidak terbatas hingga dihasilkan pola yang diinginkan pada saat kawat tersebut dilepas. Cara pemasangan kawat yaitu dengan dililitkan melingkar dari pangkal dahan kearah ujung dahan, hati-hati jangan sampai dahan patah. Proses pelingkaran bisa dibantu menggunakan tang agar hasilnya bisa maksimal. Biasanya setelah kawat dilepas maka pada dahan akan menyisakan bekas lilitan yang menjadikan dahan tersebut unik.

3. Pemupukan: Sering tidak dipahami bahwa pemberian pupuk dasar bukan ditunjukan untuk memacu perkembangan, melainkan demi menjaga kesehatan bonsai. Secara normal, kandungan unsur pupuk bonsai yang biasanya diperlukan yakni nitrogen, fosfor dan potassium.
Nitrogen diperlukan bonsai karena mampu memberikan kesejukan bagi akar sebagai penjaga keseimbangan kadar oksigen di dalam media tanam Sedangkan fosfor berguna sebagai zat senyawa yang dibutuhkan bagi kesehatan perkembangan tanaman dan kegunaan bagi potassium bagi bonsai adalah sebagai pelengkap sinergi antara nitrogen dan fosfor. Selain pupuk juga bisa ditambahkan nutrisi atau vitamin untuk menambah kesehatan tanaman bonsai. Pemberian pupuk sebaiknya diberikan secara bijak agar fungsi utama untuk menjaga nutrisi tanaman cukup namun tidak berlebihan karena jika berlebihan akan mendorong percepatan pertumbuhan pohon beringin yang biasanya diharapkan para penghobis tetap kerdil.

4. Lakukan pemangkasan secara berkala pada daun pohon beringin. Pemangkasan ini akan membuat bentuk bonsai menjadi lebih hidup dan cantik.


sumber:
http://www.ilmuflora.com/2010/12/cara-membuat-bonsai-pohon-beringin.html
http://www.payayat.com/2012/11/cara-membuat-bonsai-pohon-beringin.html
http://2brk.wordpress.com/2010/02/02/teknik-dasar-membentuk-bonsai/
http://bonsaikamang.tripod.com/merangkai.htm
http://ficusbenyamina.blogspot.com/2009/12/pembentukan-bonsai.html
http://ficusbenyamina.blogspot.com/2009/11/pengerdilan-bonsai.html
http://bonsaikamang.tripod.com/foto_merangkai.htm

Share:

Cara Mudah Merawat Tanaman Bonsai Dengan Baik dan Benar

Bonsai dapat tumbuh dengan subur pada iklimIndonesia. Anda hanya perlu merawat tanaman bonsai dengan baik, seperti menyiram secara teratur, memberi nutrisi yang tepat, dan perlindungan terbaik.Bonsai ditanam dalam pot kecil dengan jumlah media yang tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan tanaman hias lainnya. Karena jumlah media yang sedikit, sementara kelembaban yang dibutuhkan banyak, maka bonsai harus sering disiram. Namun, media yang terlalu becek juga tidak baik bagi bonsai karena dapat mengundang jamur. Bonsai termasuk tanaman yang tidak tahan kering. Sinar matahari dan panas yang berlebih akan membuat bonsai rusak.Bonsai cenderung cocok diletakan di luar ruangan. Pertumbuhannya akan optimal pada kondisi pencahayaan dan suhu luar ruangan. Namun bukan berarti anda tidak boleh meletakannya dalam rumah. Anda boleh meletakan bonsai di dalam rumah jika tanaman tersebut sedang dalam masa dorman atau masa inaktif ( biasanya saat musim hujan ).

bonsai, tanam bonsai

Bonsai itu tanaman yang bisa dibentuk seperti Adenium, oleh karena itu anda harus pintar memangkas dan membelok-membelokan batangnya maupun akarnya. Anda boleh bereksperimen membentuk bonsai-bonsai anda menjadi apa saja yang anda inginkan.Teknik yang populer dilakukan adalah memangkas daun dan cabang pada bagian bawah, dan membiarkan bagian tajuk yang atas rimbun seperti payung. Pemangkasan harus anda lakukan secara rutin, minimal setiap satu bulan sekali. Proses pemangkasan ini jugalah yang menyebabkan bonsai anda tetap kecil. Anda dapat membentuk batang bonsai dengan cara melilitkan kawat tembaga atau aluminium.

Lilitan ini jangan dilepaskan hingga 6-9 bulan. Anda juga dapat merapatkan cabang-cabang batang bonsai menjadi satu lilitan besar yang kokoh sehingga terkesan angker dan sakral. Kunci keberhasilan pembentukan bonsai terletak pada keahlian dan tingkat kesabaran anda.

Penggunaan pupuk bagi bonsai boleh bervariasi. Anda dapat menggunakan pupuk organik, pupuk cair, pupuk kimia buatan, pupuk bubuk, hormon, dan lainnya. Kuncinya ada pada dosis yang tepat dan waktu pemupukan yang teratur.


Sumber : 
http://topbagus.com/merawat-tanaman-bonsai/

Share:

TUMBUHAN yang COCOK UNTUK BONSAI

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tanaman tersebut adalah bonsai atau tanaman pendek, kecil, kerdil tapi berumur. Untuk itu kita harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dahulu agar kita sebagai pemula yang ingin memeliharanya tidak terkecoh dan tertipu. Untuk itu kita harus mengetahui : ukuran serta gaya (style) bonsai, tanaman apa saja yang termasuk dalam klas bonsai.

Ciri-Ciri Bonsai 
Tanaman kecil atau kerdil bentuknya belum tentu dikatakan bonsai. Banyak tenaman kecil dan kerdil yang kita lihat dan ditanam didalam pot tetapi belum tentu dikatakan bonsai. Membuat dan membentuk tanaman untuk dijadikan bonsai membutuhkan waktu yang cukup lama dan membosankan, bahkan perlu waktu bertahun-tahun agar dapat dicapai bentuk yang sempurna. Kadang-kadang awalnya kita menemukan bakal tanaman yang akan kita jadikan bonsai, berbentuk A misalnya, tetapi setelah mencapai umur tertentu dan bertahun-tahun kita pelihara karena ada proses penuaan (training) kita akan merubah bentuknya menjadi B karena bentuk B dirasa lebih cocok dan lebih manis. Pada masa-masa itulah tanaman tersebut dilatakan ditraining. Training gunanya adalah untuk membentuk bonsai yang sesuai dengan selera seni kita. Training (proses penuaan atau pengerdilan dan proporsioanal secara kesuluruan, baik batang, cabang dan daun).

Untuk dikatakan bahwa tanaman kerdil dan kecil didalam pot adalah bonsai, tanaman tersebut harus memenuhi berbagai kriteria atau syarat tertentu antara lain :
Ukuran : Kecil, kecil sekali (mame bonsai) kurang dari 15 cm s/d 10 cm .Membuat atau membentuk bonsai Mame diperlukan ketelitian dan tidak semua jenis tanaman yang termasuk dalam kelas bonsai bisa disajadikan mame. Sedangkurang dari 1 m. Ukuran inilah yang palling banyak diminati oleh kolektor ataupun hobiis, karena ukuran ini paling ideal mudah merawatnya tidak memerlukan tempat yang luas dan masih banyak lagi keunggulan ukuran ini. Besar atau berukuran cukup besar 1 m keatas. Biasanya ukuran besar ini diperoleh dari alam, mencabut bonggolan tanaman. Bonsai ukuran besar memerlukan tempat serta media yang besar pula. Ukuran ini jarang diminati dan orang tertentu saja yang mengkoleksinya.

Bentuk/Style : Coba anda lihat dan amati tanaman yang ada disekitar anda yang cukup besar rimbun daunnya dari kejauhan. Lalu coba bayangkan kalau tanaman atau tumbuhan yang kita lihat ditanam dalam pot dalam ukuran kecil. Pasti akan terbayang alangkah indahnya dan cantiknya tanaman tersebut ada didalam pot dan diletakkan di ruang tamu kita. Nah itulah yang dinamakan bonsai, tanaman kecil atau tanaman yang dikerdilkan tetapi mempunyai bentuk yang sama apabila ditanam dialam bebas.

Umur : Tua atau lanjut usia, berumur belasan tahun, peluhan tahun bahkan ratusan tahun. Bisa kita dapat dari berburu di alam yang sudah cukup tua umurnya ditambah waktu training untuk mencapai bentuk yang mendekati sempurna, ini memerlukan waktu yang tidak terbatas. Ditanamn dari biji mermelukan waktu yang lama agar menjadi bonsai yang bentuknya sempurna.

Gaya atau style tanaman bonsai bermacam-macam, ada puluhan macam gaya bonsai yang diterapkan oleh hobis, namun dari berbagai macam gaya atau style bonsai ini maka kita kelompokkan saja menjadi lima gaya dasar dalam bahasa jepang yang terdiri dari :

  1. Chokkan - tegak lurus, formal upright
  2. Tachiki - tegak, informal upright
  3. Shakan - miring, slanting
  4. Han kengai - setengah menggantung, semi cascading
  5. Kengai - menggantung seperti air terjun, cascading

Semakin lama gaya bonsai ini semakin berkembang sebanding dengan banyaknya penggemar diseluruh dunia, bahkan gaya dalam dunia bonsai sekarang sudah tidak terhitung lagi. Sebagai contoh ada pada batang bonsai dipadu dengan ukiran ular naga, gaya melingkar, akar-akarnya terlihat, sebagian batangnya mati/dikerok, dahan bagian atas mati, mengelompok seperti hutan dan banyak lagi contoh lain. Tetapi berkembangnya gaya atau style bonsai ini tidak terlepas dari lima gaya dasar diatas.


Coba kita perhatikan pada setiap stan pameran, depot penjualan bonsai. Kalaupun bonsai ditanam didalam pot, maka pot tersebut sebagian besar pot dangkal (kecuali untuk bonsai yang bergaya menggantung). Bosai yang ditanam didalam rongga batu karang, atau pot yang bentuknya menyerupai batu berongga/batu karang yang dibuat lubang, batu buatan tangan, maka media tanamnya tidak terlalu banyak. Bonsai bergaya menggantung biasanya ditanam dalam pot dasarnya agak dalam, hal ini gunanya untuk menyesuaikan tanaman dengan potnya agar serasi. Untuk bonsai yang dahan dan cabangnya melebar kesamping sisi-sisinya ditanam didalam pot dangkal dan menyesuaikan lebarnya dahan dan cabang.

Bentuk-bentuk pot untuk menanam bonsai sesuai dengan gaya bonsai yang bersangkutan ;

  • Pot dangkal berbentuk memanjang (lonjong persegi panjang) ; cocok untuk bonsai bergaya tegak lurus, berkelompok (seperti hutan)
  • Pot dangkal berbentuk bulat/persegi ; cocok untuk bonsai bergaya miring
  • Pot dalam berbentuk bulan persegi ; cocok untuk bonsai bergaya menggantung, setengah menggantung

Di wilayah Indonesia banyak sekali tanamaan yang termasuk dalam klas bonsai dan dapat dijadikan bonsai yang artistik dan tentunya indah. Tanaman-tanaman ini apabila kita pelihara sesuai dengan pemeliharaan bonsai pada umumnya, maka akan didapatkan hasil yang sangat memuaskan, hal ini tentunya memerlukan waktu dan kesabaran bagi pemiliknya.

  1. Pohon Beringin (Ficus) - terutama berdaun kecil
  2. Pohon Bunut (ficus) - cantik kalau daunnya batu bertunas
  3. Pohon Ranting Putri - akarnya tahan air (tidak membusuk karena terlalu banyak air)
  4. Pohon Sisir - berbatang keras dan berduri
  5. Pohon Jeruk Lingkit - (citrus) berjenis kecil (daun dan buah)
  6. Pohon Murbay (Morus alba)
  7. Pohon Sianthau - Dewa Daru, cheryy suriname ( Eugenia michelli)
  8. Pohon Lobi - lobi ( Flacourtia inermis)
  9. Pohon Nam nam (Gynometra cauliflora)
  10. Pohon Jambu Biji (Psidium guajaya L)
  11. Pohon Sawo Kecik (Maniulkara kauki Dub)
  12. Pohon Asem (Tamarindus indica L) - tekstur batangnya yg indah
  13. Pohon Serut - daunnya bisa dikecilkan

Jenis pohon diatas memang sangat cocok untuk kita jadikan bonsai, apalagi jenis diatas banyak terdapat diwilayah Indonesia. Mengingat jenis tanaman di Indonesia banyak sekali jenisnya bahkan ratusan jumlahnya, maka untuk itu bagi penggemar atau hobiss disarankan mencari tanaman yang cocok untuk dijadikan bonsai terserah pohon apa saja. Namun perlu diingat bahwa tidak seluruh tanaman atau pohon bisa dijadikan bonsai. Sebagai langkah pertama apabila ingin mencoba, sebaiknya dengan beberapa macan jenis mengingat untuk menjadikan bonsai diperlukan waktu yang cukup lama bahkan butuh beberapa tahun.

 

SUMBER
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/gaya-bonsai.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/09/penanaman-bonsai.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/bonsai-kerdil-tapi-lanjut-usia.html
http://bonsaiyusufclub.blogspot.com/2009/08/syarat-tanaman-bonsai.html

Share:

========******========
* Selamat datang di Blog Restsindo.
** Terima kasih telah berkunjung.
*** Tulis saran dan kritik melalui kolom komentar
========********========

Popular Posts

Info Terbaru

BAGAIMANA CARA MEMBUAT BONSAI

Bonsai merupakan salah satu teknik memperindah tanaman hias sehingga tidak heran jika bonsai banyak disukai orang. Harga bonsai yang relat...

Follow

FOREX To Day
 
 Update tiap 5 menit    < Restsindo >